Welcome to my POV

Stultus

amor fati.

Pengakuan Dosa.

By 20.45

Sepertinya dua tahun terakhir adalah karma yang aku bayar karena terlalu bahagia dalam tiga tahun sebelumnya. Ya, mungkin aku salah satu orang yang percaya bahwa tidak ada kebahagiaan yang bertahan lama. Selalu ada harga yang harus dibayar. 

Mungkin sebenarnya ini cuma alasan yang kubuat-buat sendiri agar terbebas dari penyesalan dan kesendirian yang terus menerus kurasakan dalam dua tahun terakhir. Tidak perduli sebanyak apapun barang baru yang bisa kubeli, uang yang kuhabiskan, dan alkohol untuk membasuh luka itu, nampaknya bagian kosong itu tak kunjung hilang. 

Dua tahun terakhir adalah waktu paling aneh dengan pengalaman yang di luar kepala. Kesalahan demi kesalahan aku lakukan. Pilihan yang paling tidak masuk akal, sekaligus tidak punya hati. Itukah diriku sekarang? Seseorang yang tidak hanya cara berpikirnya patut dipertanyakan, namun nuraninya juga rusak? Alangkah menyedihkan. 

Perasaan bersalah, kesepian, dan penyesalan terus menghantui. Malam-malam penuh kesendirian dan kebencian pada diri sendiri tak kunjung usai. Mungkin memang saatnya menyingkirkan egoisme dan kebohongan itu. Sebelum persimpangan itu terlewat dan aku belok ke arah yang salah. 

Pertanyaannya, akankah aku sanggup menghadapi konsekuensinya? Dua tahun terakhir, aku terlampu nyaman hidup dalam kebohongan dan penderitaan orang lain. Mengutamakan diri sendiri dengan alasan self love, padahal nyatanya aku sadar bahwa dirikulah yang toxic.

Sungguh munafik. Memanglingkan muka pada orang yang ternyata kutiru perbuatannya. Mungkin ikatan itu lebih kuat dari yang kubayangkan, ataukah memang warisan? Ah, lebih baik menjadi realistis dan berhenti mencari kambing hitam. Toh aku tau hatikulah yang hitam bak jelaga. 

\

Wahai semesta, berilah aku kekuatan untuk menyelesaikan semua kebohongan dan kebodohan ini. Sudi kiranya kau tunjukkan padaku jalan yang baik?

You Might Also Like

0 komentar